TEORI PSIKOANALISIS
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan ilmu sastra, mulailah dirasakan adanya pengaruh dari ilmu kemasyarakatan dan psikologi dalam studi sastra. Dengan semakin kuatnya arus masuk sosiologi dan psikologi ke dalam studi sastra,maka munculah 2 pendekatan baru yakni; (1) pendekatan sosiologi yg memanfaatkan teori sosialisasi. (2) pendekatan psikologi yang memanfaatkan teori psikologi.
Munculnya kajian sastra dengan menggunakan pendekatan psikologi ini berawal dari semakin meluasnya pengaruh teori psikoanalisisnyaFreud yang mulai muncul tahun 1905. Meluasnya teori psikoanalisis ini disebabkan oleh semakin luasnya penyebaran teori Freud mengenai tafsir mimpi (1900). Dengan semakin meluasnya teori psikoanalisis tersebut, tidak terelakan lagi meluasnya pengaruh ke dalam berbagai sisi kehidupan, seperti agama, etika,edukatif, sosial, dan dunia sastra. Dengan pengaruh psikologi tersebut, para penelaah sastra mulai melakukan studi sastra dengan menggunakan pendekatan pendekatan psikologi.
Namun semakin berkembangnya psikologi sebagai suatu disiplin ilmu maka studi sastra dengan pendekatan psikologi pun tidak semata bertumpu pada teori psikoanalisis nya Freud,tetapi juga psikologi Gestalt. Psikologi Behavioral, psikologi exsistensial.
Baca : Filsafat Pendidikan
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yg dimaksud dengan teori Psikoanalisis?
2. Bagimana sejarah Teori Psikoanalisis ?
3. Konsep dasar teori psikoanalisis
4. Siapakah tokoh-tokoh dalam teori psikoanalisis
5. Kegunaan psikoanalisis sastra
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk mendapatkan deskripsi tentang teori psikoanalisis, untuk mengetahui sejarah perkembangan teori psiko analisis, untuk mengetahui tokoh tokoh dalam teori psikoanalisis. sedangkan kegunaan penulisan makalah ini dapat diharapkan menjadi bahan belajar pada mata kuliah pengantar kesustraan.
1.4. Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan tentang Psikologi sastra ini, diharap memberikan manfaat sebagai berikut :
• Mengetahui apa defenisi dan tujuan dari psikologi sastra.
• Mengetahui hubungan psikologi dan sastra
• Mengetahui fungsi dan teori psikologi sastra.
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teori Psikoanalisis
Teori psikoanalisis merupakan teori kepribadian yg paling komprensif yang mengemukakan tentang tiga pokok pembahasan yaitu struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian. Psikoanalisis sering juga disebut dengan psikologi dalam. Karena pendekatan ini berpendapat bahwa segala tingkah laku manusia bersumber pada dorongan yang terletak jauh di dalam ketidaksadaran.
2.2. Sejarah Teori Psikoanalisis
Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dan psikologi. Psikoanalisis merupakan cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagi studi fungi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud pendiri psikoanalisis adalah orang yg pertama berusaha merumuskan psikologi manusia. Ia memfokuskan perhatian nya kepada totalitas kepribadian manusia.
Pemahaman freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran introspeksi dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, keteganganmental dan gangguan psikis lainnya.
2.3. Konsep Dasar Teori Psikoanalisis
Konsep freud yang paling mendasar adalah teorinya tentang ketidaksadaran pada awalnya, freud membagi taraf kesadaran manusia menjadi tiga lapis, yakni lapisan unsconscious (tak sadar) lapisan preconscious (prasadar) dan lapisan conscious (sadar).diantara 3 lapisan itu, tak sadar (unsconscious) adalah bagian terbesar yang memengaruhi perilaku manusia.freud menganaloginya dengan fenomena gunung es di lautan, dimana bagian paling atas yang tampak di permukaan laut mewakili lapisan sadar. prasadar (prenconscious) adalah bagian yg turun naik dibawah dan diatas permukaan,sedangkan bagian terbesar justru yang berada dibawah bagian laut,mewakili tak sadar.
Dalam buku bukunya yang lebih mutakhir Freud meninggalkan pembagian lapisan kesadaran diatas dan menggantinya dengan konsep yg lebih teknis. Pembagian itu dikenal dengan sebutan struktur kepribadian manusia dan tetap berdiri atas tiga unsur yaitu ,id,ego dan superego.
Id adalah bagian yg sepenuhnya berada dalam ketidaksadaran manusia.yang berisi cadangan energi, insting dan libido, dan menjadi penggerak utama tingkah laku manusia
Ego berkembang dari id, ketika manusia memulai meninggalkan kekanak kanakan nya. Sebagai bentuk respon terhadap realitas.ego bersifat sadar dan rasional. Keinginan keinginan id tidak selalu dipenuhi, dan ketika itulah ego memainkan peran. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas.
Superego muncul akibat persentuhan manusia lain (aspek sosial) dalam keluarga,superego ditanamkan oleh orang tua dalam bentuk ajaran moral mengenai baik dan buruk,pantas dan tidak pantas. Superego muncul sebagi kontrol terhadap id, terutama jika keinginan id itu tidak sesuai dengan moralitas masyarakat. Superego selalu menginginkan kesempuranaan karena ia bekerja dengan prinsip idealitas.
2.4. Tokoh-Tokoh Psikoanalisis Sastra
1. Sigmund Freud,seorang yang asangat berbudaya dan beliau mendapatkan dasar pendididkan Austria yang menghargai karya Yunani dan Jerman Klasik.
2. T.S Elliot
3. Carl.G.Jung
4. Ribot (Psikolog Perancis)
5. Lrussu
6. Wordsworth yang menggunakan psikologi sebagai uraian genetik tentang puisi
7. Tatengkeng,pujangga baru. Meyatakan bahwa untuk menulis puisi yang baik penyair harus dalam keadaan jiwa tertentu pula.
2.5. Kegunaan Psikoanalisis Sastra
Psikoanalaisis dapat digunakan untuk menilai karya sastra karena psikologi dapat menjelaskan proseskreatif.misalnya,kebiasaan pengarang merevisi dan menulis kembali karyanya.yang lebih bermanfaat dalam psikoanalisis adalah studi mengenia perbaikan naskah,koreksi dan seterusnya. Hal itu berguna karena jika dipakai dengan tepat dapat membantu kita melihat keretakan (fissure),ketidakteraturan,perubahan dan distorsi yang sangat penting dalam suatu karya sastra.psikoanalisis dalam karya sastra berguna untuk menganalisis secara psikologis tokoh tokoh dalam drama dan novel. Terkadang pengarang secara tidak sadar maupun secara sadar dapat memasukan teori psikologi yang dianutnya.psikoanalisis juga dapat menganalisis jiwa pengarang lewat karya sastranya.
2.6. Proses Kreatif Sastra dalam Psikoanalisis
Psikoanalisis menyimpulkan proses kreatif (proses terciptanya) karya sastra ke dalam dua cara.
1. Sublimasi
Konsep sublimasi terkait dengan konsep ketidaksadaran. Sebagaimana telah diuraikan di atas, dalam lapisan taksadar manusia terdapat id yang selalu menginginkan pemuasan dan kesenangan. Tetapi dorongan-dorongan tersebut tetap harus dipuaskan. Tetapi agar dapat diterima oleh norma masyarakat, dorongan-dorongan itu lalu dialihkan ke dalam bentuk lain yang berbeda sama sekali, misalnya dalam bentuk karya seni, ilmu, atau aktivitas olah raga. Proses pengalihan dorongan id ke dalam bentuk yang dapat diterima masyarakat itu disebut sublimasi.
2. Asosiasi
Asosiasi bebas adalah pengungkapan atau pelaporan mengenai hal apapun yang masuk dalam ingatan seseorang yang tengah dianalisis, tanpa menghiraukan betapa hal tersebut akan menyakitkan hati atau memalukan.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan demikian dapat definisi psikologis satra yaitu kajian teori konsep psikologi yang diterapkan pada karya sastra pada pengarang dan penokohan. Namun dalam terapannya psikologis sastra lebih memberikan pada unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam karya sastra.
Psikologis sastra tidak bermaksud untuk memecahkan masalah psikologis praktis seperti kejiwaan manusia. Namun memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya sastra. Meskipun demikian psikologi sastra tidak terlepas dalam kebutuhan masyarakat. Secara tidak langsung karya sastra memberikan pemahaman dan inspirasi terhadap masyarakat.
Psikoanalisis dapat digunakan untuk menilai karya sastra karena psikologi dapat menjelaskan proses kreatif. Misalnya, kebiasaan pengarang merevisi dan menulis kembali karyanya. Yang lebih bermanfaat dalam psikoanalisis adalah studi mengenai perbaikan naskah, koreksi, dan seterusnya. Hal itu, berguna karena jika dipakai dengan tepat dapat membantu kita melihat keretakan ( fissure ), ketidakteraturan, perubahan, dan distorsi yang sangat penting dalam suatu karya sastra.
Penelitian psikologi sastra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, melalui pemahaman teori-teori psikologi kemudian dilakukan analisis terhadap suatu karya sastra. Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang dianggap relevan untuk melakukan analisis.
Psikoanalisis dalam karya sastra berguna untuk menganalisis tokoh-tokoh dalam drama atau novel secara psikologis. Tokoh-tokoh tersebut umumnya merupakan imajinasi atau khayalan pengarang yang berada dalam kondisi jiwa yang sehat maupun terganggu, lalu dituangkan menjadi sebuah karya yang indah.
0 Response to "Teori Psikoanalisis"
Post a Comment