Hakikat Psikologi Pendidikan Sebagai Agen Pembelajaran


HAKEKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENDIDIK SEBAGAI AGEN PEMBELAJARAN 


A. Pengertian 

Psikologi pendidikan merupakan kajian tentang manusia belajar di latar pendidikan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pembelajaran dan psikologi sosial tentang sekolah sebagai organisasi. 
Pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli : 

a. Glover dan Ronning (1987) 

Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai penerapan prinsip-prinsip dan metode psikologi untuk mengkaji perkembangan belajar, motivasi, pembelajaran, penilaian, dan isu-isu terkait lainnya yang mempengaruhi interaksi belajar mengajar. 

b. Huitt (2001) 

Psikologi pendidikan merupakan disiplin ilmiah untuk memahami proses pembelajaran dan belajar yang terjadi dilingkungan formal dan mengembangkan cara-cara mengevaluasi prosedur dan kegiatan belajar mengajar. 

c. Muhibin Syah (2002), 

Psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. 

d. Ensiklopedia amerika 

Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. 

e. Witherington, 

Pengertian Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia seperti proses, motivasi dan lain-lain. 

f. Tardif (dalam Syah, 1997: 13) 

Psikologi Pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan

Jadi dari berbagai pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan cabang psikolgi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. 


B. Peranan Psikologi Pendidikan 

Peranan atau manfaat psikologi pendidikan dapat ditunjukan dalam lima komponen pokok dalam proses pendidikan yaitu : tujuan pendidikan, karakteristik peserta didik, proses belajar, strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. 

1. Tujuan pendidikan 

Sebelum pendidik dalam menyelenggarakan pembelajaran, komponen pertama yang harus dipikirkan adalah mengenai tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik. Psikologi pendidikan memberikan kontribusi yang penting dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Psikologi pendidikan memberikan bimbingan tentang cara-cara merumuskan tujuan pembelajaran. Para pakar psikologi pendidikan menyatakan bahwa tujuan pembelajaran hendaknya menyatakan apa yang peserta didik mampu lakukan dan apa yang akan peserta didik lakukan jika mereka diberi kesempatan. 

2. Karakeristik peserta didik 

Seorang pendidik harus berhadapan dengan sekelompok siswa di dalam kelas dengan hati-hati, karena karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. Masalah yang dihadapi oleh pendidik biasanya adalah variasi kemampuan, kekuatan, dan kelemahan serta tahap-tahap perkembangan perserta didik. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik peserta didik tersebut pada berbagai tingkat pertumbuhan dan perkembangan guna menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut. 

3. Proses belajar 

Pendidik dalam menyelenggaraka pembelajaran dituntut memahami proses belajar peserta didik. Masalah yang sering dihadapin oleh pendidik berkenaan dengan proses belajar itu adalah ketika pendidik merancang prosedur pembelajaran dengan memadukan cara-cara belajar peserta didik. Pendidik juga harus memahami cara-cara memotivasi peserta didik. Sementara itu masalah yang dihadapi oleh peserta didik dalam proses pembelajaran adalah cara-cara belajar yang mudah dan bermakna. Peserta didik seringkali ingin memperoleh kepastian tentang hasil pekerjaannya atau memiliki keinginan memperoleh bimbingan untuk memperbaiki hasil belajarnya. 

4. Strategi pembelajaran 

Apabila tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik dan proses belajar telah dikuasai oleh pendidik, setiap pendidik juga dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai strategi dalam pembelajaran. Masalah yang sering dihadapi oleh pendidik adalah apakah hendak menggunakan strategi pembelajaran ceramah, diskusi, tutorial, membaca, tugas kelompok, diskaveri, inkuiri atau sistem pembelajaran mandiri. 

Para pakar psikologi pendidikan menyatakan bahwa pemilihan strategi pembelajaran adalah sama pentingnya dengan unsur-unsur pembelajaran lainnya. 


5. Evaluasi pembelajaran 

Dalam proses pembelajaran, pendidik dituntu mampu melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar atau perolehan hasil yang dicapai oleh peserta didik. Masalah yang dihadapi oleh pendidik adalah merancang prosedur untuk mengetahui peristiwa belajar yang dialami oleh peserta didik. Sementara itu masalah yang dihadapi leh peserta didik adalah cara yang harus dilakukan untuk lulus ujian dan memperoleh nilai yang baik. Beberapa kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada waktu proses pembelajaran sedang berlangsung, yakni untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik. Disamping itu evaluasi juga dapat dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui perolehan peserta didik terhadap tujuan pembelajaran. Berkenaan dengan evaluasi ini, psikologi pendidikan memberikan kontribusi tentang perumusan intrumen evaluasi, pelaksanaan ujian, analisis hasil, evaluasi dan penafsiran hasil evaluasi. 


C. Pendidik sebagai Agen Pembelajaran 

1. Hakekat Pendidik Profesional 

Pendidik adalah jabatan profesional dan memberikan layanan ahli yang menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademis dan paedagogis maupun secara profesional dapat diterima oleh pihak dimana pendidik bertugas, baik penerima jasa layanan secara langsungmaupun pihak lain terhadap siapa pendidik bertanggung jawab. 

2. Kompetensi Pendidik 

Perturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional dan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru an Dosen menyatakan bahwa pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik tersebut diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat. Kemudian kompetensi pendidik yang dimaksud adalah kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 

a. Kompetensi Paedagogik 

Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahan terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pegembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 

b. Kompetensi Kepribadian 

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkaitan dengan performans pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, stabil, berwibawa, arif, dewasa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kepribadian dimaknai sebagai pemikiran, emosi dan perilaku tertentu yang menjadi ciri dari seseorang dalam menhadapi dunianya. Kepribadian ini terbentuk sebagai hasil interaksi anatara hereditas, kematangan, dan lingkungan termasuk belajar dan latihan, artinya kepribadian pendidik tidak dapat dibentuk secara instan, membutuhkan suatu proses hingga terbentuk pribadi pendidik seperti yang diharapkan sesuai dengan kompetensi. 


c. Kompetensi Profesional 

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang diteteapkan dalam standar nasional. 

d. Kompetensi Sosial 

Kompetensi sosial merupakam kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif, dengan : peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyrakat sekitar. 

0 Response to "Hakikat Psikologi Pendidikan Sebagai Agen Pembelajaran"

Post a Comment